Archive for December 2014
Belanja Online Bikin Ketagihan
By : Unknown
BERBELANJA
ONLINE
Pemasaran Internet atau pemasaran
elektronik (bahasa
Inggris: Internet marketing, e-marketing, atau
online-marketing) adalah segala upaya yang dilakukan untuk melakukan pemasaran
suatu produk
atau jasa
melalui atau menggunakan media
elektronik atau Internet.
Huruf 'e' dalam e-marketing ini berarti elektronik
yang artinya kegiatan pemasaran yang dimaksud dilaksanakan secara elektronik
melalui jaringan Internet. Dengan terciptanya teknologi Internet, banyak
istilah baru yang menggunakan awalan huruf e, seperti halnya: e-mail,
e-business, e-gov, e-society, dll.
Pengertian bisnis online adalah
segala kegiatan (bisnis/urusan/kepentingan) yang menggunakan fasilitas internet
untuk mencapai tujuan (keuntungan/profit) bisnis online dikenal dan digambarkan
sebagai perdagangan elektronik (e-dagang) adalah penyebaran, pembelian, penjualan,
pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau
televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan
transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen
inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
tanggal 12
Desember adalah hari belanja online
nasional.
Hari Belanja Online Nasional (HarBolNas)
atau bisa juga dikenal dengan Cyber Monday ala Indonesia. Perlu di catat dan
diketahui bersama, event2 sejenis di Manca negara seperti di Jepang, Inggris, Amerika, Kanada dan Jerman event
ini lebih sering dikenal dengan Cyber Monday.
8 toko online populer di Indonesia
1. Kaskus
Kaskus
Kaskus sebenarnya adalah sebuah forum online. Tapi website ini kemudian
berkembang menjadi salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia.
Pengguna bisa membuat artikel di dalam platform Kaskus dan juga
melakukan jual beli barang di sana.
Di bulan Desember, Kaskus memiliki CEO baru, yaitu Sukan Makmuri – yang
sebelumnya pernah memegang posisi VP untuk divisi teknologi internet
banking di Bank of America. CEO baru ini menggantikan co-founder Ken
Dean Lawadinata dan Andrew Darwis. Kaskus saat ini memiliki 40 juta
orang pengguna dan 600 juta pageview tiap bulannya.
Ranking Alexa: ke-7 di Indonesia.
Baca juga: 18 toko online populer di Indonesia http://id.techinasia.com/toko-online-populer-di-indonesia/
Baca juga: 18 toko online populer di Indonesia http://id.techinasia.com/toko-online-populer-di-indonesia/
1. Kaskus
Kaskus sebenarnya adalah sebuah forum online. Tapi website ini kemudian berkembang menjadi salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia. Pengguna bisa membuat artikel di dalam platform Kaskus dan juga melakukan jual beli barang di sana. Di bulan Desember, Kaskus memiliki CEO baru, yaitu Sukan Makmuri – yang sebelumnya pernah memegang posisi VP untuk divisi teknologi internet banking di Bank of America. CEO baru ini menggantikan co-founder Ken Dean Lawadinata dan Andrew Darwis. Kaskus saat ini memiliki 40 juta orang pengguna dan 600 juta pageview tiap bulannya. Ranking Alexa: ke-7 di Indonesia.
2. TokoBagus
Baca juga: 18 toko online populer di Indonesia http://id.techinasia.com/toko-online-populer-di-indonesia/
Baca juga: 18 toko online populer di Indonesia http://id.techinasia.com/toko-online-populer-di-indonesia/
2. TokoBagus
Jika Anda mencari
website yang berfokus hanya pada iklan baris, maka TokoBagus akan
menjadi nama pertama yang muncul di benak banyak orang. Remco Lupker dan
Sebastian Arnold Egg mendirikan website ini di tahun 2003 lalu. Selama
itu, mereka mendapatkan banyak investasi dari MIH dan sangat agresif
memasang iklan TokoBagus di berbagai media di Indonesia.
Baca juga: 18 toko online populer di Indonesia http://id.techinasia.com/toko-online-populer-di-indonesia
Baca juga: 18 toko online populer di Indonesia http://id.techinasia.com/toko-online-populer-di-indonesia
Jika
Anda mencari website yang berfokus hanya pada iklan baris, maka TokoBagus akan
menjadi nama pertama yang muncul di benak banyak orang. Remco Lupker dan
Sebastian Arnold Egg mendirikan website ini di tahun 2003 lalu. Selama itu,
mereka mendapatkan banyak investasi dari MIH dan sangat agresif memasang iklan
TokoBagus di berbagai media di Indonesia.
Bulan
April tahun lalu, MIH menutup salah satu portofolio e-commerce-nya – Multiply –
untuk lebih fokus pada portofolio yang lebih menjanjikan – termasuk TokoBagus.
Di bulan Desember, tim TokoBagus untuk pertama kalinya mengungkap data website
mereka yang sangat mencengangkan: mereka memiliki lebih dari 1 miliar pageview
di bulan Juli tahun lalu. Ranking Alexa: ke-13 di Indonesia.
3.
Berniaga
Berniaga
adalah website yang ingin menantang dominasi TokoBagus di ranah iklan baris di
Indonesia. Website ini juga sangat agresif dalam hal pemasaran berkat bantuan
dari perusahaan induknya, 701Search.
4.
Lazada Indonesia
Lazada
milik Rocket Internet baru-baru ini merayakan ulang tahun keduanya di
Indonesia, dan dalam waktu singkat tersebut, website ini sudah berkembang
menjadi pelaku e-commerce B2C terbesar di Indonesia. Sumber modalnya yang tak
pernah habis tentu menjadi salah satu faktor yang membantu perkembangannya.
Dalam sebuah event belanja online nasional di bulan Desember tahun lalu, Lazada
Indonesia melaporkan bahwa mereka menerima ribuan pesanan per jam. Lazada
sekarang memiliki 300 orang pegawai di Indonesia dan berniat menguasai tren
besar berikutnya: mobile commerce dan penjual pihak ketiga. Ranking Alexa:
ke-31 di Indonesia.
5.
Zalora Indonesia
Website e-commerce berusia dua tahun, Zalora Indonesia,
mirip dengan Lazada Indonesia: website ini dibantu oleh Rocket Internet dan
punya sangat banyak uang. Selain itu, Zalora juga tidak pernah mengungkapkan
datanya.
Bulan September lalu, DailySocial mengutip Hadi
Wenas yang saat itu menjabat sebagai managing director Zalora Indonesia, yang
mengatakan bahwa Zalora cabang Indonesia sudah menjadi cabang dengan pendapatan
terbesar di antara sepuluh cabang Zalora di Asia. Ranking Alexa: ke-126 di
Indonesia.
6.
Tokopedia
Tokopedia
dan Bukalapak adalah pelaku marketplace lokal yang menjadi kuda hitam dalam
persaingan menghadapi nama besar seperti Plasa.com milik Telkom-eBay dan
Multiply milik MIH. Tapi kedua website ini mampu menang dalam persaingan
tersebut dan sekarang menguasai pasar lokal. Dipimpin oleh William Tanuwijaya
dan Leontinus Alpha Edison, Tokopedia yang kini berusia empat tahun memiliki
lebih dari 770.000 barang dan menjual total 13,4 juta barang tahun lalu dengan
layanan rekening bersamanya.
7.
Bukalapak
Bukalapak
merupakan saingan utama Tokopedia yang juga berhasil memenangi persaingan ketat
di masa-masa awal website berdiri. Dipimpin oleh Achmad Zaky, website ini
sekarang melayani transaksi dengan total nilai Rp 500 juta tiap harinya.
Platform ini memiliki sekitar 400.000 barang aktif, serta masuk ke industri
mobile dengan meluncurkan aplikasi Androidnya bulan lalu.
8. Lamido Indonesia
Bermodalkan
pengalaman dan dana dari Rocket Internet, Lamido merupakan nama baru lain yang
ikut bergabung dalam persaingan marketplace online di Indonesia. Startup ini
menggunakan beberapa infrastruktur di Lazada Indonesia seperti logistik,
operasi, dan hal-hal teknis lainnya. Lazada Indonesia terbukti sukses, dan kita
harus lihat apakah kemitraan Lamido dengan Lazada bisa membantu perusahaan baru
ini mencapai puncak. Ranking Alexa: ke-443 di Indonesia.
1. Kaskus
Kaskus
Kaskus sebenarnya adalah sebuah forum online. Tapi website ini kemudian
berkembang menjadi salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia.
Pengguna bisa membuat artikel di dalam platform Kaskus dan juga
melakukan jual beli barang di sana.
Di bulan Desember, Kaskus memiliki CEO baru, yaitu Sukan Makmuri – yang
sebelumnya pernah memegang posisi VP untuk divisi teknologi internet
banking di Bank of America. CEO baru ini menggantikan co-founder Ken
Dean Lawadinata dan Andrew Darwis. Kaskus saat ini memiliki 40 juta
orang pengguna dan 600 juta pageview tiap bulannya.
Ranking Alexa: ke-7 di Indonesia.
(Baca juga: Inilah momen yang menarik bagi Kaskus – dan semua orang)
2. TokoBagus
Tokobagus
Jika Anda mencari website yang berfokus hanya pada iklan baris, maka
TokoBagus akan menjadi nama pertama yang muncul di benak banyak orang.
Remco Lupker dan Sebastian Arnold Egg mendirikan website ini di tahun
2003 lalu. Selama itu, mereka mendapatkan banyak investasi dari MIH dan
sangat agresif memasang iklan TokoBagus di berbagai media di Indonesia.
(Baca juga: Tokobagus kini menjadi OLX Indonesia; tetap bekerja seperti
biasa)
Bulan April tahun lalu, MIH menutup salah satu portofolio e-commerce-nya
– Multiply – untuk lebih fokus pada portofolio yang lebih menjanjikan –
termasuk TokoBagus. Di bulan Desember, tim TokoBagus untuk pertama
kalinya mengungkap data website mereka yang sangat mencengangkan: mereka
memiliki lebih dari 1 miliar pageview di bulan Juli tahun lalu.
Ranking Alexa: ke-13 di Indonesia.
3. Berniaga
Berniaga
Berniaga adalah website yang ingin menantang dominasi TokoBagus di ranah
iklan baris di Indonesia. Website ini juga sangat agresif dalam hal
pemasaran berkat bantuan dari perusahaan induknya, 701Search.
(Baca juga: “1 klik dobel hepinya”, cara Berniaga dan Intel wujudkan
Indonesia melek digital)
Ranking Alexa: ke-24 di Indonesia.
Website B2C
1. Lazada Indonesia
Lazada
Lazada milik Rocket Internet baru-baru ini merayakan ulang tahun
keduanya di Indonesia, dan dalam waktu singkat tersebut, website ini
sudah berkembang menjadi pelaku e-commerce B2C terbesar di Indonesia.
Sumber modalnya yang tak pernah habis tentu menjadi salah satu faktor
yang membantu perkembangannya.
Dalam sebuah event belanja online nasional di bulan Desember tahun lalu,
Lazada Indonesia melaporkan bahwa mereka menerima ribuan pesanan per
Baca juga: 18 toko online populer di Indonesia http://id.techinasia.com/toko-online-populer-di-indonesia/
Baca juga: 18 toko online populer di Indonesia http://id.techinasia.com/toko-online-populer-di-indonesia/